Menurut penelitian dalam Clinical Psychological Science (2019), parental burnout adalah kelelahan yang intens pada orang tua yang mengakibatkan perasaan berjarak secara emosional dari anak-anaknya disertai keraguan akan kemampuan mereka sebagai orang tua. Ketika mengalami burnout, orangtua merasa sangat lelah dan suasana hati menjadi mudah berubah seperti mudah marah. Parental burnout berisiko memengaruhi kualitas hubungan orang tua dan anak, seperti contohnya orangtua yang mengalami burnout dapat memiliki pemikiran untuk pergi dari anak-anak, dapat mengabaikan anak-anak mereka, atau bahkan melakukan kekerasan terhadap anak baik secara fisik dan emosional. Orangtua yang mengalami burnout juga seringkali merasa terjebak dalam peran mereka sebagai orangtua, ketika burnout ini sudah sangat parah, mereka dapat merasakan keinginan bunuh diri dan melarikan diri.
Agar parental burnout dapat dicegah, penting bagi orangtua untuk menyeimbangkan antara stres dan resources (sumber daya) diri. Cara meningkatkan sumber daya diri adalah dengan melakukan aktivitas-aktivitas merawat diri. Berikut merupakan 5 cara efektif untuk mencegah terjadinya parental burnout:
- Ambil jeda sejenak
“Being a parent is not an identity – it’s a part of who you are.” Oleh karena itu, mengambil jeda sejenak dari peran sebagai orangtua dan menyisihkan waktu untuk diri sendiri merupakan hal yang krusial. Jeda yang dimaksud tidak selalu harus dalam waktu yang lama, contohnya kita bisa mengunci diri di dalam kamar mandi selama 10 menit untuk mengambil nafas panjang, atau duduk di mobil sambil mengatur nafas dan beristirahat sejenak. Jika memungkinkan, lakukan hal yang menyenangkan untuk diri sendiri dalam jeda yang ada. - Berolahraga
Ketika berolahraga, otak akan melepaskan endorfin, zat kimia saraf yang memicu perasaan senang dan bahagia. Selain itu, dengan berolahraga maka kita dapat merasa lebih bertenaga. - Bersosialisasi
Mengasuh anak dapat membuat kita merasa kesepian. Jangan biarkan peran sebagai orangtua memudarkan hubungan pertemanan, teman merupakan salah satu support system penting bagi kita para orangtua. Penelitian telah berulang kali menunjukkan bahwa memiliki support system yang sehat dapat mengurangi stres, mencegah penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Ketika hidup sebagai orangtua terasa melelahkan, luangkan waktu berkualitas dengan teman atau keluarga sehingga kita dapat mengisi energi kita kembali sebagai individu. - Mendengarkan Musik
Musik adalah salah satu hal yang dapat mengubah suasana hati dan perspektif kita. Manfaat mendengarkan musik sangat banyak, seperti meningkatkan kualitas tidur, meningkatkan pembelajaran dan memori, mengurangi depresi, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan kesenangan. Ketika mendengarkan musik yang disukai, otak akan melepaskan dopamin, zat kimia saraf yang memicu perasaan senang dan bahagia. Penelitian juga menunjukkan bahwa mendengarkan musik yang menenangkan dapat mengurangi stres dan kecemasan dengan cara menurunkan detak jantung dan tekanan darah. - Delegasikan Tugas
Menjadi orangtua bukan berarti kita menjadi manusia super, tidak harus semua tugas kita kerjakan seorang diri. Jika ada tugas-tugas yang dapat didelegasikan, seperti mencuci pakaian atau membersihkan, tentunya boleh kita delegasikan pada orang lain atau support system yang dapat membantu kita. Contohnya, sesekali ketika sangat lelah kita dapat menggunakan jasa laundry atau jasa pembersih rumah untuk membantu kita menyelesaikan pekerjaan rumah.
Resources
Yip, J. (2021, May 24). 7 Tips to Prevent Parental Burnout. Retrieved from PsychologyToday: https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-ocd-monster/202105/7-tips-prevent-parental-burnout?amp
Abramson, A. (2021, October 1). The impact of parental burnout What psychological research suggests about how to recognize and overcome it. Retrieved from American Psychological Association: https://www.apa.org/monitor/2021/10/cover-parental-burnout