Setiap orangtua pasti menyayangi anak mereka. Namun kenyataannya, menyayangi anak dan membuat anak merasa disayangi adalah dua hal yang berbeda. Penelitian menemukan bahwa anak yang merasa disayangi dan diterima oleh orangtuanya memiliki perkembangan sosial, emosional, dan perilaku yang lebih baik dibandingkan anak yang merasa tidak disayangi oleh orangtuanya. Ketika anak merasa ditolak oleh orangtuanya, mereka berisiko untuk mengalami masalah dalam berbagai aspek.
Hal ini menjadi penting untuk kita ketahui karena kenyataannya ketika kita membahas kasih sayang orangtua, sudut pandang anak mengenai hal ini berperan sangat penting. Orangtua mungkin mengatakan bahwa mereka menyayangi anaknya, namun hal tersebut tidak menentukan apakah sang anak benar-benar merasa disayangi. “The child’s perspective is a vital one”, karena persepsi anak mengenai apakah mereka disayangi atau ditolak oleh orangtua yang akan mempengaruhi bagaimana anak memandang dirinya dan membangun hubungan dengan orang lain.
Hal ini mungkin akan menimbulkan pertanyaan lanjutan, yaitu apa sebenarnya yang perlu dilakukan orangtua untuk membuat anak merasa disayangi dan diterima?
Professor Rohner dan Professor Lansford menjelaskan dalam review terhadap hasil penelitian mereka selama beberapa dekade, bahwa perilaku orangtua yang membuat anak merasa disayangi dan diterima adalah ketika:
- Orangtua memperlakukan mereka dengan sikap yang hangat, memuji dan mengatakan hal baik mengenai anak,
- Hadir untuk anak ketika mereka butuh teman untuk bercerita, secara aktif mendengarkan dan memvalidasi perasaan anak,
- Menunjukkan ketertarikan pada anak dan aktivitas mereka.
Sebaliknya, anak cenderung merasa ditolak dan tidak disayangi ketika:
- Orangtua mengatakan hal yang buruk tentang anak, melukai perasaan anak, tidak memberikan perhatian pada anak,
- Membuat anak merasa tidak disayangi ketika anak melakukan kesalahan atau tidak menuruti keinginan orangtua,
- Bertindak seolah anak merupakan beban / mengganggu orangtua, serta bersikap kasar pada anak.
Pengetahuan ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk bercermin dan berefleksi mengenai perlakuan apa yang lebih banyak kita tunjukkan pada anak, apakah perilaku kita sebagai orangtua dapat membuat anak kita merasa dicintai dan diterima? Jika jawabannya tidak, tak perlu berlarut-larut menyalahkan diri sendiri, karena tidak ada orangtua yang sempurna, yang ada hanya orangtua yang mau belajar dan terus berusaha menjadi lebih baik.
Resources:
Blake, L., (2022). No Family is Perfect: A Guide ro Embracing the Messy Reality. London: Wellbeck Publishing.
Lansford, J. E (2021) Making Children Feel Loved and Accepted. PsychologyToday. https://www.psychologytoday.com/intl/blog/parenting-and-culture/202102/making-children-feel-loved-and-accepted