Tingkatkan Kesehatan Mental: Mengenali Orang yang Tidak Matang Emosional

vector dot 1
Relatedness vs Relationship (1)

Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki tendensi untuk menjalin relasi dengan orang lain, bahkan bagi manusia paling introvert sekalipun. Apakah Anda sadar bahwa kualitas hubungan yang kita miliki dengan orang-orang di sekitar kita sangat mempengaruhi kesehatan mental? 

Memiliki hubungan yang sehat dan suportif dengan keluarga, teman, pasangan, rekan kerja, tetangga, dan orang-orang krusial lain dalam hidup tentu berpengaruh terhadap kesehatan mental yang lebih baik. 

Namun, dalam hidup tentu tidak semuanya berjalan dengan mulus. Sepanjang hidup kita, bisa jadi kita harus berinteraksi dan menjalin relasi dengan orang-orang yang tidak sefrekuensi, toxic, atau kurang matang secara emosional, meskipun kita sudah mengupayakan yang terbaik untuk mempertahankan relasi dengan mereka.

Ciri Orang yang Kurang Matang Secara Emosional

  • Toleransi terhadap stres rendah, sehingga cenderung reaktif, sulit ditenangkan, dan banyak menyalahkan orang lain
  • Bertindak sesuka hati tanpa mempertimbangkan konsekuensi
  • Cenderung subjektif, sehingga berdebat dengan fakta dan logika mungkin tidak digubris
  • Kurang bisa menerima perbedaan (belief, value, pendapat, dll) dari apa yang ia yakini
  • Egosentris atau selalu terfokus pada diri sendiri yang didasari oleh insecurity, sehingga konsep dirinya sangat bergantung pada atensi dan penilaian yang diberikan orang lain
  • Tidak terbiasa melakukan refleksi diri, sehingga berdampak menjadi kurang empatik kepada orang lain pula

 

Relatedness vs Relationship

Menjalin hubungan dan berinteraksi dengan orang yang kurang matang secara emosional dapat menjadi tantangan karena karakteristik egosentris dan reaktifnya. Di sisi lain, selalu menghindari orang-orang yang kurang matang secara emosional bukan merupakan opsi yang realistis. Sebagai upaya membangun boundaries dengan orang-orang tersebut, Anda dapat mempraktikkan konsep Relatedness.

Pada umumnya, menjalin hubungan (Relationship) membutuhkan rasa hormat terhadap satu sama lain, keterbukaan terhadap perspektif yang berbeda, dan adanya timbal-balik yang sehat (give and take). Dengan orang yang kurang matang secara emosional, Anda mungkin akan merasa frustrasi dan tidak dihargai karena tidak adanya timbal-balik yang sehat. Namun, Anda tetap bisa menjalin relasi dengan mereka sebatas Relatedness, yaitu adanya komunikasi yang perlu tetapi Anda tidak mengharapkan timbal-balik emosional yang memuaskan dengan mereka. Dengan kata lain, berinteraksi seperlunya saja sesuai kebutuhan dan kewajiban. 

Contohnya, Anda tetap berkolaborasi secara profesional dengan rekan kerja yang selalu berbicara tanpa difilter dan perkataannya sering menyakiti orang lain agar tanggung jawab pekerjaan Anda terlaksanakan.  

Pentingnya Mendeteksi Kematangan Emosional

Dengan mengenali ciri-ciri orang yang tidak matang secara emosional dan konsep Relatedness, Anda dapat menyimpan energi Anda untuk menjalin hubungan yang tulus, sehat, dan timbal-balik dengan orang-orang yang juga dapat melakukan hal yang sama.

 

Sumber:

Gibson, L. C. (2015). Adult children of emotionall immature parents: How to heal from distant, rejecting, or self-involved parents. New Harbinger Publications, Inc.

Bagikan artikel ini

Posting Terbaru

Anda mungkin juga menyukainya

illustration right side 1
curhat line